Jumat, 26-09-2025
  • Program Unggulan MA GUPPI Al Barkah: Otomotif - Tata Busana - Pengabdian UmatProgram Unggulan MA GUPPI Al Barkah: Otomotif - Tata Busana - Pengabdian UmatProgram Unggulan MA GUPPI Al Barkah: Otomotif - Tata Busana - Pengabdian UmatProgram Unggulan MA GUPPI Al Barkah: Otomotif - Tata Busana - Pengabdian UmatProgram Unggulan MA GUPPI Al Barkah: Otomotif - Tata Busana - Pengabdian UmatProgram Unggulan MA GUPPI Al Barkah: Otomotif - Tata Busana - Pengabdian Umat
  • Program Unggulan MA GUPPI Al Barkah: Otomotif - Tata Busana - Pengabdian UmatProgram Unggulan MA GUPPI Al Barkah: Otomotif - Tata Busana - Pengabdian UmatProgram Unggulan MA GUPPI Al Barkah: Otomotif - Tata Busana - Pengabdian UmatProgram Unggulan MA GUPPI Al Barkah: Otomotif - Tata Busana - Pengabdian UmatProgram Unggulan MA GUPPI Al Barkah: Otomotif - Tata Busana - Pengabdian UmatProgram Unggulan MA GUPPI Al Barkah: Otomotif - Tata Busana - Pengabdian Umat

Siswa MTs-MA GUPPI Al Barkah Ikuti Pelatihan Pemulasaraan Jenazah Bersama KKN INU Ciamis

Diterbitkan : - Kategori : Berita / Sekolah
Siswa/i MTs dan MA GUPPI Al Barkah ikuti pelatihan pemulasaraan jenazah

MA-ALBARKAH.SCH.ID – Kita sebagai seorang muslim berkewajiban mengurus saudara kita yang telah meninggal dunia.

Mengurus Jenazah adalah fardhu kifayah, artinya bebas kewajiban suatu golongan apabila ada yang mewakili nya.

Maka dari itu KKN INU (Institut Nahdlatul Ulama) Ciamis mengadakan bimbingan teknis (Bimtek) yang bertemakan Pelatihan Pemulasaraan Jenazah Pemula.

Ketua Koordinator KKN INU, Ibah Muhammad Misbahudin mengatakan bahwa tujuan dari diadakannya bimtek ini untuk memberikan pemahaman dasar tentang pemulasaraan mayit.

“Karena sasaran kami adalah memberikan pemahaman kepada para pelajar terkait teknis itu sendiri,” ujar Ibah Muhammad Misbahudin.

Pemaparan materi pelatihan oleh narasumber

Narasumber, Anwar Solihudin mengungkapkan bahwa ada dua metode dalam penyampaian cara pemulasaraan jenazah.

“Ada dua cara yaitu: Pertama dengan cara teoritis, kedua secara praktis. Karena, jika hanya berbekal teori saja tidak cukup,” jelas Anwar Solihudin.

Adapun harapannya, menurut Anwar, minimal para siswa dapat mengetahui tentang pemulasaraan jenazah.

Agar ketika ada yang meninggal dunia minimal para siswa dapat membantu proses pemulasaraan Jenazah.

“Yang saya harapkan para siswa dapat mengetahui cara memulasara jenazah, sehingga nanti di tempatnya masing-masing ketika ada orang yang meninggal ia dapat membantu,” harapnya.***

Penulis: Zamzam Jamaludin / Wina Lismawati
Reporter: M. Sahrul Saepi / Shania

0 Komentar

Beri Komentar

Balasan