Rabu, 29-10-2025
  • Program Unggulan MA GUPPI Al Barkah: Otomotif - Tata Busana - Pengabdian UmatProgram Unggulan MA GUPPI Al Barkah: Otomotif - Tata Busana - Pengabdian UmatProgram Unggulan MA GUPPI Al Barkah: Otomotif - Tata Busana - Pengabdian UmatProgram Unggulan MA GUPPI Al Barkah: Otomotif - Tata Busana - Pengabdian UmatProgram Unggulan MA GUPPI Al Barkah: Otomotif - Tata Busana - Pengabdian UmatProgram Unggulan MA GUPPI Al Barkah: Otomotif - Tata Busana - Pengabdian Umat
  • Program Unggulan MA GUPPI Al Barkah: Otomotif - Tata Busana - Pengabdian UmatProgram Unggulan MA GUPPI Al Barkah: Otomotif - Tata Busana - Pengabdian UmatProgram Unggulan MA GUPPI Al Barkah: Otomotif - Tata Busana - Pengabdian UmatProgram Unggulan MA GUPPI Al Barkah: Otomotif - Tata Busana - Pengabdian UmatProgram Unggulan MA GUPPI Al Barkah: Otomotif - Tata Busana - Pengabdian UmatProgram Unggulan MA GUPPI Al Barkah: Otomotif - Tata Busana - Pengabdian Umat

Menilik Bahayanya Pacaran di Era Globalisasi, Jauhi Sekarang Kalau Tak Mau Kecewa!

Diterbitkan : - Kategori : Blog Siswa
Ilustrasi – Bahayanya berpacaran (Foto: Pixabay/pxby666)

MA-ALBARKAH.SCH.ID – Setiap orang pasti ingin memiliki pasangan yang membawa berkah, bukan mengajak pada jalan yang tidak terarah.

Kondisi generasi muda saat ini sudah sangat mengkhawatirkan, ingin mempunyai pasangan tapi dengan cara berpacaran.

Hal itu mereka lakukan hanya karena butuh validasi manusia.

Padahal, perlu kita ketahui bahwa pacaran merupakan awal dari perzinahan.

Bahkan, Allah Subhanahu wa ta’ala dalam firmannya melarang manusia untuk mendekati zina.

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Surat Al Isra ayat 32:

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗوَسَاۤءَ سَبِيْلًا

Artinya: “Janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya (zina) itu adalah perbuatan keji dan jalan terburuk.”

Selain mendekatkan diri pada zina, pacaran hanya mendatangkan kecewa dan membuat luka hingga menderita

Kadang kita melihat orang yang berpacaran sibuk gelisah, galau, dan cemburu, karena sering kecewa dan sakit hati dari tindakan yang tidak hati-hati.

Saat ini generasi muda sudah tidak malu lagi menyatakan bahwa mereka berpacaran.

Tidak hanya pacaran, fenomena lain yang memprihatinkan pada generasi saat ini adalah mereka lebih terpesona dengan dunia, sampai-sampai lupa pada akhirat.

Kita sering menjumpai, orang-orang setiap saat baca status orang lain tapi tak sempat baca al-qur’an, main game kuat berjam-jam, tapi enggan pergi ke pengajian, TikTokan velocity-an selalu saja diutamakan, tapi sholat lima waktu selalu saja diakhirkan.

Bahkan bermabuk-mabukan, melakukan berbagai kemaksiatan, seolah telah menjadi kebiasaan.

Jauh dari menjadikan Rosulullah SAW sebagai teladan, sehingga banyak iman yang telah digadaikan.

Hanya karena sebuah gengsi, mereka mereka tak segan meminta kepada orang tua demi pasangannya dengan status berpacaran.

Padahal, kondisi ekonomi orang tua sedang tidak baik-baik saja.

Di era globalisasi ini masa depan menjadi suram karena, generasi muda dengan pergaulan bebas yang tidak terarah.

Sehingga banyak anak muda di luar sana yang bergaul bebas sampai bablas.

Di zaman sekarang ini bukan menciptakan generasi emas tapi, malah meningkatkan generasi cemas.

Maka dari itu, stop pacaran dan pergaulan bebas. Sudah saatnya kita kembali kepada jati diri sebagai seorang insan yang beriman.

“Jagalah dirimu sebagaimana Allah menjagamu. Mendung belum tentu hujan, dipacarin belum tentu dinikahin!”***

Penulis: Anisa Rahayu Widjaya

0 Komentar

Beri Komentar

Balasan